All About My Self
Kamis, 20 November 2014
Setelah Sekian Lama Kita Berkenalan
"Kata orang, hanya Tuhan dan supirnya yang tahu kapan bajajnya akan belok. masih seperti itulah apa yang aku rasakan tentang pacaran : hanya Tuhan dan pasangan kita yang tahu kapan kita akan belok. Tapi yang bisa kita lakukan adalah memegang tangan pasangan kita di dalam bajaj, menikmati guncangan di dalamnya dan turun berdua, ketika sama-sama sampai di tujuan."
Belum habis rinduku terobati, kamu buru – buru pamit pergi untuk meninggalkan lagi. Rasanya sangat sulit menahanmu tetap sdisini memngingat kira belum berada dalam status apapun. Dan, aku hanya bisa melambaikan tangan, mengucapkan bebreapa kalimat, sambil member sedikit kode agar kamu tak lupa pulang ke sini. Aku menatap punggungmu tang terus menjauh dan menyesali mengapa lagi dan lagi harus berakhir sesingkat ini ? aku belum bercerita bagaimana awan mendung di duniaku telah terhapus ketika bertemu denganmu, namun kausedniri yang menambahkan awan hitam dan petir ketika aku mulai ingin membagai cerita-cerita ajaib bersamamu. Bukan kauyang merusaknya, tapi harapanku yang terlalu tinggi padamu membuat semua berubah jadi berbeda. Uhbungan ini tak lagi membuatku nyaman, justru, aku sangat ketakutan.
Setiap hari, aku menunggu kamu kmebali. Dan, saat pertemuan itu tercipta, rasanya aku ingin waktu itu terhenti. Aku mau memelukmu sampai puas bersandar di lenganmu yang beraroma parfum kegemaranku itu, parmun yang selalu kusemprotkan ke tubuhku agar aku bisa tetap mengingat aroma tubuhmu; setiap kali kamu harus kembali ke duniamu lagi dan meninggalkanku seorang diri. Aku tak tahu selama ini kamu menganggapku apa. Semua kata cinta dan sayang itu telah terlontar, tapi saat kita tak bertemu, saat semua percakapan hanya bisa terkalin lewat ponsel; disana kurasakan dirimu yang berbeda. Kamu tanpa kata sayang dan cinta, kmau yang tidak member kecupan walaupun sebatas titik dua bintang, kamu yang embalsa rasa rinduku dengan dingin, dan kamu yang tak langsung menggubris pesan singkatku; seakan kamu tak khawatir membuat aku menunggu.
Semakin kamu bersikap seperti itu, Sayang. Semakin aku mencintai dan menggilaimu. Aku tak ingin menjauhimu meskipun luka mulai diam – diam tergores di hatiku. Setiap kali aku berusaha mnmbencimu, rasa benci itu hilang seketika ketika kauhembuskan lagi kata cinta lewat pertemuan lewat pertemuan kita yang jarang sekali terjalin itu. Setiap kali aku memilih pergi, tiba-tiba kamu datang dengan rangkulan sederhana dan memperlakukanku layaknya ratu sejagad, yang harus dibahagiakan walaupun hanya satu hari. Setiap kali aku ingin melupakanmu, saat itu juga kau mengingatkanku pada kenangan-kenangan manis kita, yang begitu sayang untuk dileburkan dari ingatan. Aku tak tahu, Sayang, perasaan ini namanya apa, yang jelas aku sangat ketakutan. Takut kamu akan melirik yang lain jika hingga saat ini aku tak menanyakan status dan kejelasan.
Dari dulu aku selalu tegas, bahwa aku tak ingin terjebak pada status yang mneyakitiku hari ini juga esok hari tapim kamu datang dengan membawa energy baru, sisa-sisa panas yang kaubawa dari bulam, menyentuh lembut dahiku yang sedingin besi; rasanya terlalu munafis untuk aku menolak perhatian dan kebaikanmu. Namun, aku tak tahu bahwa segala sentuhan sederhana itu bisa menimbulkan perasaan lain, perasaan takut kehilangan, perasaan ingin memilikimu seutuhnya, perasaan ingin dijadikan satu-satunya olehmu.
Berkali-kali kutatap matamum setiap kali kamu ucapkan cinta di telingaku, dan aku terbuai oleh nyanyian itu. Semua yang kaulakukan membuatku semakin berharap terlalu tinggi, aku takut jatuh sendirian dan kautak menungguku jatuh di bawah sana. Aku takut kamu sedang berusaha menerbangkanku dengan sayapmu, lalu kelak di atas langit sana, kaubiarkan aku mengepakan sayapku sendiri yang masih kecil dan tak tahu caranya menggerakan udara di sekitar sayap-sayap kecilku. Aku takut semua hal sedih itu terjadi justru di saat aku sedang sangat tak ingin kehilanganmu, Sayang.
Ingin sekali aku mengetahui perasaanmu. Kamu boleh menyalahkan aku, untuk segala hubungan tak sehat, pertengkaran yang ajaib, rindu yang memberontak, kangen yang menjengkelkan, serta hal-hal magis lain yang selalu membuatmu berpikir aku ini perempuan yang berbeda. Katakana saja kalau aku ini gila nomor satu, karena selalu ingin tahu kabarmu, selalu ingin menemuimu, selalu ingin merindukanmu habis-habisan. Anggaplah aku ini pasien sakit jiwa yang menanti obat penenang, dan kaulah si obat penenang yang selalu hilang ketika aku membutuhkanmu.
Anggaplah aku ini halte, Sayang dan kauadalah bus yang berlalu-lalang datang dan pergi, singgah dan menetap;untuk mencari-cari keuntungan yang bisa kaudapatkan. Katakana saja aku ii paying, yang hany kaubuka ketika cuaca terlihat mendung, yang rela membasahi tubuhnya demi membuat tubuhmu kering. Bayangkan saja aku ini gadis kecil yang tak tahu apa-apa, yang melihat pria sederhana dan humoris, pria yang setiap seleai bertemu selalu memunculkan harapan baru, pria yang peluknya selalu menimbulkan perasaan kangen, pria yang entah bagaimana bisa membuat gadis itu takut pada rasa kehilangan.
Aku sedangg ada di titik sangat mencintaimu dan aku tak ingin kisah-kisah lama yag terjadi padaku harus terulang lagi dalam kisah baru kita. Aku sedang dalam keadaan yang sangat menggilaimu dan aku ingin terus gila ingin terus sakit jiwa, agar tanpa rasa terpaksa; kamu berjalan menghampiriku, dan bersedia menjadi obat penenangku, selamanya.
Dari gadis
Yang selalu kauanggap adik.
Sabtu, 22 Februari 2014
Ave Maria - Celine Dion
Ave Maria !
Maiden mild !
Oh, listen to a maiden’s prayer
For thou canst hear amid the wild
‘tis thou, ‘tis thou canst save amid despair
We slumber safely ‘til the morrow
Though we’ve by man outcast reviled
Oh, maiden, se a maiden’s sorrow
Oh mother, hear a suppliant child !
Ave Maria !
Ave Maria, gratia plena
Maria, gratia plena
Ave, ave dominus
Dominus tecum
The murky cavern’s air so heavy
Shall breathe of balm if thou has smiled
Oh maiden, hear a maiden pleadin’
Oh, mother, hear a suppliant child
Ave Maria
Ave Maria
Minggu, 09 Februari 2014
All About my self
Nama gua Florentina Adventcia. Gua sekolah di SMP NEGERI 7 MAGELANG. Umur gua 15 thun. Tanggal lahir gua 7 december 1998. Hobby gua main piano. Ini link kalo kalian semua pengen ngedengerin gw main piano http://soundcloud.com/flrntna/floo-my-memory-winter-sonatathankyou :)
When You Believe - Mariah Carrey
Maria Carrey ft. Whitney Houston
“When You Believe”
Many night we’ve prayed
With no proof anyone could hear
In our heart a hopeful song
We barely understood
Now we are not afraid
Although we know there’s much to fear
We were moving mountains long
Before we knew we could
LISTEN - BEYONCE
Listen, To the song here in my heart A melody I've start But can't complete
Listen, to the sound from deep within It's only beginning To find release
Oh, the time has come for my dreams to be heard They will not be pushed aside and turned Into your own all cause you won't Listen....
Listen, to the sound from deep within It's only beginning To find release
Oh, the time has come for my dreams to be heard They will not be pushed aside and turned Into your own all cause you won't Listen....
Almost Is Never Enough
Almost Is Never Enough
By
: Ariana Grande
I’d like to say we gave it a try
I’d like to blame it all on life
Maybe we just ware not right, but that’s a lie,
that’s a lie
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
‘cause sooner or later
Langganan:
Postingan (Atom)